Tadi malam dalam perjalanan pulang dari buka bersama di rumah salah satu temanku, sebuah SMS nyelonong masuk ke HP-ku. SMS dari temanku yang mengabarkan bahwa dia baru saja menjadi seorang ayah.
Secepat kilat aku balas SMS-nya. Aku ucapkan selamat atas kelahiran putra pertamanya bla bla bla. Saat itu hatiku ikut melonjak bahagia. Aku bayangkan pasti sahabatku dan istrinya sedang bersuka cita menerima anugerah yang tidak ternilai harganya itu.
Tadi pagi tepat jam 04:00 HP-ku bergetar. Sebuah SMS masuk dan kemudian disusul oleh serombongan SMS lainnya. Sudah menjadi satu kebiasaanku menjelang tidur HP selalu silent.
Aku pikir SMS dari saudaraku atau teman-temanku yang suka iseng membangunkan aku sahur. Tapi aku sudah kasih tahu mereka kalau aku sedang tidak puasa jadi tolong gak usah dibangunan eh dibangunin.
Karena penasaran aku buka SMS tbs. Sebaris kalimat sudah membuat mataku yang tadinya ngantuk menjadi melek total : "Inna-Lillahi-Wa-Inna-Ilaihi Rajiun.....telah meninggal dunia bla....bla...bla....
Ternyata mas Cito kakak sepupuku meninggal dunia. Sediiiiiiiih....bangeeet rasanya. Aku jadi ingat betapa rame suara dia kalau menyapa aku. Lengkingan suara dan tawanya yang riuh rendah kembali terngiang.....
Kenangan tentang mas Cito kembali menguap.
Batas antara hidup dan mati tipis sekali. Beberapa jam yang lalu aku menerima kabar tentang kelahiran. Dan beberapa jam kemudian aku menerima kabar tentang kematian. 1 Syawal yang sudah di pelupuk mata pun tak mampu di nikmati. 1 Syawal yang sudah tinggal hitungan haripun tak mampu di rayakan.....
Kita tidak pernah tahu kapan Allah akan memanggil kita......
Monday, October 01, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
12 comments:
turut berdukacita ...
lebaran mudik, dong?
Mei Che : Thanks...
Kayaknya gak mudik deh Che...
Lebaran di Sgp aja bareng temans.
bener trie batasnya tipis, semuanya rahasia allah
Ati : Iya Ti...
Semoga kita kita diberi umur panjang oleh Allah SWT.
ora kundur nderekke trie?
Ambar : Mboten jeng....adooooh banget sih. Adik lan kangmasku sing mrono.
ikut berduka cita yah atas meninggalnya sepupu jeng trie...memang hidup ini gak bisa ditebak, aku jadi takut kalau mikirin mati, belum siap soalnya masih belum cukup yg dibawa...
turut berduka cita yaaa
Lia : Matur nuwun jeng Lia.
Betul sekali jeng. Semoga kita diberi umur panjang jeng !
Kendy : Thanks Ken...
hikss...jadi mangkin pengen pulaaaang..kangen mamah banget banget bangeeeet
Ellen : Kalau pulang rencana tgl 13 bakal berantakan deh...
Dirimu pulang aku pulang juga !
Post a Comment