Monday, October 23, 2006

Sayonara Jepang


Akhirnya "kontrakku" dengan Jepang usai sudah. Minggu pagi jam 05:50 AM, aku meninggalkan hotel menuju Narita airport. Aku naik pesawat SQ 995 jam 09:25 AM. Lebih baik aku datang ke airport lebih awal daripada terlambat. Walau suamiku sudah check in via internet, tapi aku gak mau pergi ke airport nya mepet waktunya. Jam 07:05 AM aku sudah sampai di Narita airport. Check in, beres. Biasa kalau pergi2 pasti bebannya bertambah deh. Untung suamiku member PPS jadi bagasinya bisa 2x lipat, termasuk aku juga kebagian. Jadi misalnya gini, untuk business class, max bagasinya adalah 30 KG. Untuk member PPS jadi bagasinya boleh 60 KG. Kebetulan kami di business class, jadi total bagasi kami bisa 120 KG. Wow...hihihihi....lumayan banget kan ? Thank's SQ. We love you.

Oh ya pesawatku tidak direct ke Singapore tapi transit dulu di Bangkok. Gak apa apa lah, itung2 nyicipi airport barunya Bangkok yaitu Suvarnabhumi airport. Suvarnabhumi dalam bahasa Inggris katanya artinya Golden land.
Namanya airport baru jadi ya masih baru banget wong baru beroperasi kalau gak salah tanggal 26 Sept 2006 deh. Masih banyak tempat yang kosong. Dan bau cat juga masih menyengat.

Di Bangkok transit sekitar 40 menit. Jam 14:45 waktu Bangkok pesawat take off lagi menuju Singapore.
Jam 18:00 pesawat SQ 995 landing di Changi airport. Alhamdulillah ya Allah....kami tiba kembali di Singapore dengan selamat.

Sampai dirumah aku cepat2 bongkar muatan karena akan diisi muatan lagi untuk mudik lebaran.
Asli aku capeeeeek buangeeeet.....

Saturday, October 21, 2006

Akihabara Electric Town








Hari terakhir di Jepang aku isi dengan jalan2 ke Akihabara electric town. Hayooooo.....ini hobbynya siapa ya...? Yang jelas bukan hobbyku jalan2 ke Akihabara. Hobbynya tetanggaku 'kali. Hobbynya suamiku dong.
Gak apa2 untuk menyenangkan hatinya, walau dengan terpaksa aku turutin keinginan dia untuk jalan2 ke Akihabara. Bohong ding....aku gak terpaksa koq, aku juga enjoy jalan2 disana.

Muter sana muter sini , lihat sana lihat sini, akhirnya suamiku menyerah kalah alias capek. Gak jadi deh kita jalan2 ke tempat lain ( manyun aku ).
Setelah beli oleh2 untuk ibu mertuaku, aku pulang ke hotel. Ada satu tugas yang harus aku selesaikan malam ini. Harus selesai malam ini. Apa tuh ? Packing dong...!!!!!
Karena besok pagi jam 05:50 AM kami harus kabur dari hotel. Pesawatku jam 09:25.
Perasaanku campur aduk. Antara sedih harus pulang dan senang karena aku akan bertemu Ginger.
Sesampainya di Singapore nanti, pekerjaan lain telah menunggu. Apa lagi sih koq ada aja pekerjaannya ?. Packing lagi dong..... Iya packing untuk mudik lebaran nanti. Jadi judulnya nanti setiba aku di Singapore adalah bongkar muatan dan isi muatan.

Friday, October 20, 2006

Shibuya




Aduh...aduh...tinggal 2 malam lagi aku di Jepang. Perasaan waktu koq cepet banget berlalu ya ?. Aku mau banyak banyakin makan sushi dan sahimi ah, hehehhehe....biar nanti kalau aku sudah balik ke Singapore aku gak nyesel.

Jujur sebenarnya aku belum ngubek ngubek semua daerah Shibuya lho. Yang paling seneng aku lihat di Shibuya adalah orang2 yang menyeberang jalan di " scramble crossing ". Ada lima jalur penyebrangan. Jadi kalau satu jalur lampu lalin nya menyala hijau, makan semua juga menyala hijau. Bisa dibayangakan bagaimana serunya orang2 menyebrang jalan pada waktu yang bersamaan di lima jalur penyebrangan. Makanya jalur tsb dinamakan "scramble crossing".

Hari ini aku cuma jalan2 di Shibuya aja. Suamiku beli buku. Aku beli apa dong ? Aku beli jeruk mandarin. Aku tuh sukaaaaa buangeeeeet sama yang namanya jeruk mandarin. Kalau dalam sehari aku tidak makan jeruk mandarin rasanya gimana githu. Tapi begitu aku makan jeruk mandarin, rasanya nyawaku ngumpul lagi deh ( hiperbola.com ).

Gak jauh dari stasiun Shibuya ada Hachiko statue. Itu tuh patung anjing. Konon ceritanya didepan stasiun Shibuya ini Hachiko setiap harinya selalu menunggu sang majikan pulang kerja. Setiap hari hal itu Hachiko lakukan dengan sangat setianya.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan sampai menginjak setahun, Hachiko tetap setia dengan rutinitasnya. Menunggu sang majikan pulang kerja di depan stasiun Shibuya.
Hachiko tidak tahu kalau sebenarnya majikannya sudah meninggal. Sampai pada suatu hari akhirnya Hachiko menyusul majikannya. Hmmm....bener2 setia ya si Hachiko ? Hebat ya...seekor anjing bisa memiliki kesetiaan yang begitu tinggi ?

Untuk mengenang Hachiko, maka dibuatlah patung Hachiko didepan stasiun Shibuya. Sekarang tempat dimana patung Hachiko berdiri dikenal sebagai meeting point. Setiap harinya tidak pagi, tidak siang, tidak malam tempat sekitar Hachiko berada selalu dipenuhi orang2. Ada yang duduk2, berdiri, makan dll. Pokoknya selalu ramai.




Thursday, October 19, 2006

Shinjuku




Tinggal 4 hari lagiiiii....aku di Jepang. Banyak-banyakin makan sushi dan sashimi ah biar nanti kalau aku pulang ke Singapore gak nyesel.
Tadi aku pergi ke Shinjuku. Dari Shibuya aku naik JR Yamanote line, hanya sekali gak perlu ganti kereta lagi.


Kali ini aku hanya nguplek di Shinjuku aja. Sempet beli sesuatu untuk diriku sendiri. Lah iya lah....dari kemarin2 aku hanya mikirin oleh2 untuk orang lain, lah untuk diriku sendiri mana dan kapan ?. Bener2 tega deh aku, masa diriku sendiri gak dipikirin. Inilah waktunya untuk memikirkan diriku. Wong suamiku aja sudah mikirin dirinya alias suamiku sudah beli oleh2 untuk dirinya.

Hmmmm.....kasihan nasibku....belum dapat apa2. Oleh2 kan gak harus mahal, wong namanya cindera mata. Untuk kenang2an githu....
Kubulatkan tekadku untuk memberi hadiah untuk diriku sendiri.

Wednesday, October 18, 2006

Diet Building




Duh....duh....aku tinggal 5 hari dan 4 malam lagi di Jepang. Rasanya gak rela....gak rela...dan berat mau ninggalin Jepang.Apa aku "jatuh cinta" ya sama Jepang ?. Kayaknya sih iyaaaaa...habis disini orang orangnya ramah2 banget sih dan sopan2. Dan mereka rata2 sangat penolong. Keadaan yang sangat jarang aku temuin di Singapore.

Oh ya....ya...hari ini, aku pergi ke Diet Building.Hihihihihi.....building aja koq pakai acara diet ya...? Biar kelihatan slim apa ya ?. Kirain cuma orang aja ya yang diet.
Dari Shibuya aku naik kereta Ginza line turun di Omote-Sando. Dari situ aku pindah kereta Chiyoda line turun di Kokkai-gijidomae. Duh....kirain buildingnya tuh langsing gitu eh gak tahunya langsung. Gak sesuai ah sama namanya. Gak banyak yang aku lihat disitu. Hanya kantor2 dan kedutaan besar. Diet building termasuk dalam Tokyo landmark makanya aku penasaran pingin kesana.

Boro2 aku bisa masuk dan photo2 gitu, wong depan belakang kiri kanan dijaga satpam2. Pintunya hanya dibuka kalau ada mobil yang masuk. Sesudah itu langsung tutup lagi. Aku gak bisa ambil photonya secara utuh. Aku ambil photonya dari seberang jalan. Iseng2 berhadiah aku nekat nyebrang mendekati gedung tsb. Tapi satpam keburu kasih kode aku supaya aku ambil photonya dipojokan. Akhirnya dengan nyempil2 aku berusaha memasukkan tanganku kedalam pintu besi yang berjeruji.
Gak apa2 lah yang penting dapet photonya walau gak utuh.
Photonya besok deh ya...
Habis dari diet building aku langsung pulang ke hotel. Kepalaku agak nyut2an.

Tuesday, October 17, 2006

Nippon Budokan, Kitanomaru National Garden, Yasukuni Shrine & Akihabara




Kegiatan hari ini diawali dengan telpon mas Yoyok. Sesudah itu telpon mamanya Dhanie di Penang. Dengan tidak adanya HP selama aku di Jepang, aku merasa bagaikan masakan tanpa garam. Hambar. Jadinya sering banget aku ngumpet di box telpon. Di dalam hotel sebenarnya ada telpon umum tapi sayang telpon umumnya tidak doyan coin. Doyannya card. Jadinya aku sering banget ngendon di box telpon dipinggir jalan. Mana bising lagi. Dengan bawa uang pecahan 100 Yen secomot biasanya aku terbirit birit ngumpet di box telpon. Kalau aku sudah ngumpet begitu biasanya suamiku langsung ambil camera dan ambil gambarku dalam segala macam ekspresi. Ada yang lagi bengong, mlongo, ngakak, manyun, melet, ngupil dll. Lengkap banget deh.

Tiba2 tadi malam aku inget kalau aku punya ICC ( International Calling Card ) dari Singtel dan StarHub. Hmmmm.....kenapa dari kemarin2 aku gak pakai ICC ya...? Koq BG ( baca : bego ) banget ya ? Daripada ngabisin beribu ribu Yen hanya untuk telpon dan beli card...?. Aku paling sebel kalau ngobrol serius terus tiba2 terputus karena coinnya habis. Kayaknya 100 Yen cuma untuk 10-15 detik deh.

Nah...tadi pagi aku mulai memanfaatkan fasilitas ICC tsb. Ngobrolnya jadi lumayan gayeng, gak takut tiba2 putus karena coinnya habis. Kali ini rasa takutnya lain...bukan takut coin habis, tapi takut tagihan telpon rumah membangkak, hehehehehe....
Aku telpon mamanya Dhanie, kayaknya sih gak lama ya kira kira 5 menitan. Habis telpon mamanya Dhanie aku langsung ke stasiun.
Mau kemana....? Lan jalan tak iye. Sudah bulat tekadku bahwa hari ini aku akan pergi ke Nippon Budokan di Kudanshita. Bukan Kudanya Shinta lho ya...
Hmmm....naik apa ya kalau mau kesana ? Buka Tokyo Metro Guide. Ternyata dari Shibuya ada kereta yang langsung ke Kudanshita, yaitu Hanzomon Line ( Z ). Gak jauh jauh amat cuma 6 stasiun kalau dari Shibuya.

Tiba gedebuk di stasiun Kudanshita aku keliling2 dulu. Sampailah aku pada sebuah taman. Namanya Kitanomaru National Garden. Aduuuh....aduuuh.....aduuuh....aku jadi ngiri lagi, koq negaraku gak punya taman seperti ini ya ? Punya taman Monas aja di pager pager, gimana orang2 mau masuk ya...?. Belum lagi para pemalak konon katanya suka berkeliaran disana. Apalagi kalau melihat muda mudi yang lagi berduaan, konon katanya lagi itu makanan lezat bagi para kaum pemalak. Nah lho....repot kan ? Pingin santai yang ada malah dipalak !

Kembali ke Kitanomaru garden aja lagi yook. Duh Gusti....ini taman indah banget, rapi, bersih dan adem . Beneran deh. Begitu aku mulai masuk kedalamnya rasa sejuk langsung bisa aku rasakan.
Belum lagi suara burung2 yang bersahutan ditambah suara gemericik air. Hmmm....bener2 nyaman dan relax rasanya. Gak ketinggalan bangku2 panjang berjajar seakan mempersilahkan para pengunjung untuk duduk.
Aku betah banget. Ingin rasanya aku seharian menghabiskan waktuku disana.

Taman ini juga menghubungkan kita ke Nippon Budokan. Konon katanya dulu Beatles mengawali debutnya di Jepang ya di Budukan eh Budokan ini. Dan Beatles adalah group rock pertama yang perform di Budokan.
Dan katanya...ini katanya lho...sekarang Budokan juga masih dipakai untuk events2 tertentu misalnya big musical events dll.

Keluar dari Nippon Budokan aku mampir ke Yasukuni Shrine. Duuuh....mataharinya tidak bersahabat banget deh dengan kami. Menantang kami banget. Jadi waktu ambil gambar ya elek banget.....
Eehhh....eeeeh.....kebetulan banget tadi pas aku sampai disana lagi ada acara Autumn ceremony untuk kaum Shinto lho. Shinto....Shinto....gendheng....Wiro...Wiro....Sableng. Eeeeiiit.....bukan Shinto gurunya Wiro Sableng lho...bukan...!!!
Entar deh aku kasih lihat penampakannya. Seru dan kayak hantu.....hiihihihihii....
Sayang pengunjung harus jaga jarak dengan mereka, gak boleh deket2. Jadi ambil gambarnya juga dari jauh. Well, better than nothing.
Dari Yasukuni Shrine aku langsung bablas ke Abrakadabra....eh....sorry saltik maksud inyong Akihabara. Aku dan suamiku selalu pelesetkan Akihabara jadi Abrakadabra. Yokohama jadi Yokomama, Yoyogi jadi Yoyok ( nama kakakku ).
Di Akihabara ada yang ketinggalan, harus diambil :-)




Monday, October 16, 2006

Roppongi, Kabuki-za, Tsukiji Hongwanji Temple dan Tsukiji Fish Market.



Sudah satu minggu lebih aku tidak pernah buka email. Kemarin pagi aku sempetin buka email eh ada email dari mbak Lia di Belanda. Tertanggal 10 Oct, yang berarti sudah lima hari membeku di inboxku. Maaf ya mbak Lia & akang.....aku telat balasnya.
Tapi jangan khawatir...pesenannya sudah aku beliin.

Nah...berdasarkan petunjuk email dari mbak Lia, maka tadi pagi aku langsung meluncur ke Roppongi. Dari Shibuya aku naik kereta JR Yamanote line berhenti di Ebisu. Dari Ebisu aku ganti kereta Hibiya line . Lumayan jauh jalannya dari sta Ebisu JR Yamanote line ke Tokyo Metro ( org Jepang bilangnya METORO ) Hibiya line. Gak apa2....itung2 olah raga buang lemak dibadan.


Tujuanku ke Roppongi. Konon kabarnya Roppongi adalah tempat hunian elite. Tempat tinggalnya para kaum selebs dan kaum expats. Tapi aku kesana bukan mau ketemu kaum selebs lho. Sumpah bukan.....gak bo'ong deh....
Aku ke Roppongi karena disanalah Hard Rock Cafe berada. Nah jelas kan...? Aku ke Roppongi bukan mau ketemu selebs ?
Terus ngapain ke HRC ? Makan ? Minum ? Nonton konser ? Bukan jugaaaaa....salah semuanya....! Aku kesana cuma mau beli magnet gitar HRC dan pin HRC. Itu titipannya akang Sjarief suaminya mbak Lia. Secara si akang ini adalah pengkolektor magnet gitar dan pin HRC jadi beliau ini nitip ke aku. Githu lho ceritanya.....Aku sendiri gak tahu nih nasib magnet dan pin HRC nya. Mau aku kirim ke Belanda, anter langsung atau nunggu mbak Lia, mami dan si kembar yg ambil....? Katanya bulan Maret atau April thn depan on the way home mereka mau mampir ke Simei ( Asyik...asyik...bakal ketemu lagi...).
Aku sempet muter2 Roppongi, jepret sana jepret sini.

Sesudah puas jalan2 di Roppongi aku lanjutin perjalananku lagi. Mumpung kakiku belum bengkak. Masih menggunakan Hibiya line aku pergi ke Kabuki-za ( Teater Kabuki ). Aku turun di sta Higashi-ginza. Bangunannya kelihatan sudah tuwir ( baca : tua ). Aku gak nonton Gebuki eh Kabuki, cuma jeprat jepret gedungnya aja. Enak deh jalan2 di sekitar situ. Sepi. Bersih.
Aku ikuti aja arah kakiku melangkah, aku sampai gak tahu sudah sampai mana aku. Tahu tahu aku sudah sampai di Tsukiji. Lagi asyiknya celingak celinguk eh tiba2 mataku transit pada sebuah bangunan. Dari jauh cuma kelihatan ujungnya doang yg mirip stupa. Rasa ingin tahuku membuatku mendekati gedung tsb. Padahal saat itu aku sedang cari stasiun untuk pulang ke Shibuya lho.
Waaah....masih belum kelihatan gedung apakah itu ? Supaya lebih jelas aku naik jembatan penyebrangan. Nah....nah...lumayan jelas deh sekarang. Aku lihat banyak sekali bus2 parkir dan aku lihat banyak orang masuk kedalamnya.
Aku buru2 turun ( takut gak kebagian ). Dengan Pe De nya aku masuk. Clup....! Langsung deh camera beraksi jepret sana....jepret sini. Aku masih belum tahu bangunan apa itu. Aku menaiki tangga dan masuk kedalamnya. Ooooh.....gereja tho pikirku, karena aku lihat ada altar dan bangku2 panjang berbaris seperti didalam gereja. Sampai pada suatu kali mataku melihat tulisan "WELCOME TO HONGWANJI BUDDHIST TEMPLE. Oalah......salah tho....kirain gereja jebule dudu. Hihiihihi......


Aku mau pulang ah...aku sudah capek. Itu niatku sesudah dari temple. Tapi lagi lagi dan lagi lagi....kakiku tersandung pada sebuah sign board. TSUKIJI FISH MARKET 600M. Lho...lho...ini kan yang kami berdua ingin pergi waktu weekend yll tapi batal. Sebenarnya bukan batal sih cuma waktunya habis. Secara pasar ikan kan adanya pagi hari. Dan ramainya juga waktu pagi hari. Sedang kami biasanya keluar hotel aja sudah siang. Ah cuma 600 M ini. Deket.Tanggung sudah sampai sini gak mampir. Mampir ah.
Sayang seribu kali sayang, aku sampai disana sudah jam 15:00 an jadi sudah gak ada apa2 yang tersisa yang bisa aku bagikan, hehehehehe....
Cuma tersisa bau amisnya dikit 'kali. Tapi aku tadi koq gak mencium bau amis ya ? Apa karena hidungku yg agak tersumbat ? Karena kalau udara dingin hidungku langsung tersumbat. Bukan pilek cuma tersumbat aja.
Nih....nih....ada sedikit hasil jeprat jepret hari ini.








Sunday, October 15, 2006

Yokohama



Hmmm....kemana lagi ya hari ini...? Sebenarnya capek juga sih setiap hari pergi. Tapi sayang dong, sudah jauh jauh datang kesini, sudah diniatin pergi, sudah ngeluarin duwit untuk beli ticket, hotel, makan dll kalau hanya tiduran di hotel saja?
Yook...yook.....pergi aja yook...!!!! Kita ke Yokohama yook...! Cari suasanya lain yook....
Yup....tadi kami pergi ke Yokohama. Kira kira 40 menitan naik JR line dari Shibuya. Ongkosnya one way 380/orang.

Memang gak seramai seperti di Shibuya. Suasanya lain. Sepi. Maksudku tidak banyak kendaraan berseliweran dijalan ataupun orang2 berlalu lalang.
Oh ya dari Shibuya kami harus ganti kereta di Shinagawa. Dari Shinagawa ke Yokohama kira kira 20 menitan hanya berhenti di 2 stasiun yaitu Osaki dan Kawasaki.
Begitu sampai di stasiun Yokohama kami mencari exit gate. Eh...nemu mall JoinUs namanya. Didalamnya ada Takashimaya dept. store. Gede bin besar. Di Singapore juga ada Takashimaya tapi masih kalah kalau dibanding dengan yang disini. Ya iya lah secara Takashimaya kan memang asal muasalnya dari Jepun.


Aku lupa cerita. Ada perbedaan yang mencolok antara Singapore dan Jepang. Terutama didalam kereta. Di Singapore kalau kita naik MRT ramainya seperti di pasar Geylang. Baik itu suara orang ngobrol ataupun bunyi suara HP yang berdering dering memekakkan telinga. Belum lagi bunyi suara SMS saling bersahutan.
Di Jepang itu semua tidak aku temuain. Selama aku tiba gedebuk di Jepang dari tgl 5 Oct sampai detik ini aku menulis blog, hari Minggu tgl 15 Oct aku belum menemukan seperti yang terjadi didalam MRT Singapore. Selama di Jepang kemana mana aku selalu menggunakan kereta. Tapi aku tidak pernah menemukan orang bercakap cakap ditelp. Baik itu menerima telp atau menelpon. Aku juga tidak pernah mendengar bunyi suara HP berdering.
Rupanya di Jepang ada peraturan dilarang bercakap cakap di telp selama didalam kereta. Begitupun HP harus ada dalam silent mode. Memang sih mereka para penumpang kereta selalu sibuk dengan HP mereka, pencet pencet tapi gak ada bunyi suara HP blas.
Didalam kereta selalu ada sign peringatan supaya HP ada dalam silent mode.


Wah...jadi melenceng deh ceritanya. Wong tadi lagi cerita Yokohama koq tiba2 jadi cerita ttg kereta sih ? Iya, mumpung inget ttg hal itu jadi sekalian ditulis.
Di Yokohama ada pertokoan bawah tanah namanya PORTA. Wow.....ternyata aku salah kira. Aku pikir Yokohama tuh sepi ternyata ramai. Memang diluar sepi sih. Tapi begitu kami turun ke pertokoan bawah tanah, ya omelete ramaiiiii banget. Ada SOGO dept store, cafe2, restaurant2. Lengkap deh. Diatas pertokoan tsb ada stasiun Yokohama. Jadi bisa dibayangkan betapa ramainya.
Kata suamiku sih seperti semut. Nih....nih....hasil jeprat jepret kami.















Aku dan suamiku berpisah



Aku berpisah dengan suamiku. Jangan ditanya bagaimana perasaanku. Sebenarnya tak satupun dari kami berdua yang menghendaki perpisahan itu. Tapi kenyataannya kami harus berpisah. Tak ada pertengkaran diantara kami berdua. Semuanya baik baik saja. Tak ada juga pihak ketiga, keempat, kelima atau kesepuluh. Itu semua tidak ada.
Ini semua dikarenakan.....dikarenakan.....Aaah...apakah aku harus menceritakannya ?
Baiklah....aku akan menceritakannya. Semua itu dikarenakan....oleh tidak adanya HP ( selama di Jepang aku tdk pakai HP ). Cuma gara gara HP aja berpisah...? Gak salah tuh..? Emang gak ada alasan lain yang lebih mendasar untuk berpisah ? Masa cuma gara2 HP aja koq berpisah?

Iya memang itu alasannya ! Ssstttt....sabar saudara saudara....! Duh...duh...jangan serius gitu atuh....tarik nafas dulu....goyang kanan goyang kiri dulu.
Ceritanya begini, seperti yang sudah aku tulis kemarin itu setelah dari Imperial Palace, kami berdua pergi ke Akihabara. Sebenernya niat hati kami berdua sih ke Electric Town. Tapi sebelum sampai ke tempat tujuan, seperti biasa mata kami tuh suka nyantol dan bahkan menclok ke tempat lain. Kali ini mata kami eh salah ding lebih tepatnya mata suamiku nyantol ke sebuah toko electronic yang besarnya besar banget deh sampai 8 lantai kalau gak salah ( lt 8 nya untuk gourmet court ding ) yang namanya YADOBASHI-AKIBA.
Ehem...ehem....aku lihat wajah suamiku terang benderang bagaikan lampu petromak. Memasuki toko tsb aku perhatikan suamiku tampak bahagia banget. Maklum hobby nya bakal tersalurkan sih.

Suamiku menclok ke tempat laptop laptop yang sedang duduk manis dengan posisi menantang. Aku...? Aku kemana yak..? Nah lho bingung kan ? Secara aku memang gak hobby ke tempat tempat beginian sih, kata almarhumah ibuku pamali. Iseng2 aku ke tempat HP, pegang sana pegang sini, buka sana buka sini sambil mbatin dalam hati, iiih...aku sebel sama kamu ( HP ), kamu tidak bisa aku ajak sms an ke luar negara Jepang.


Suamiku dimana ? Ada koq, dia ada kira kira 5 meter dibelakangku. Gak lama suamiku menghampiri aku dan bilang kalau dia pingin beli kabel. Gak jelas kabel apa. Aku iya iya aja. 5 menit kemudian aku sudah bosan " main" dengan HP2 tsb. Aku cari suamiku. Lho...lho...koq gak kelihatan jempolnya ? Ilang ? Apa digondol tikus ?
Dengan penuh semangat aku keliling mencari suamiku. Tapi tetep aja aku gak nemuin dia. Padahal mataku sudah aku pelototin. Aku agak lieur. Sejauh mataku melotot yang ada tumpukan orang2. Mana ramainya melebihi pasar Tanah Abang. Dalam artian berisiknya. Iiiih...pusing aku.....mana musik didalam toko tsb digeber keras2 eh masih ditambah para salesman dan saleswati bercuap cuap lewat pengeras suara. Aduuuuh...mak...pusiang aku !



Setelah dilantai I aku tidak menemukan suamiku, aku putuskan untuk naik ke lantai II. Disini suasananya sami mawon seperti di lantai I. Ramai and berisik. Kembali aku ajak mataku untuk berolah raga melotot. Latihan melotot ' kali kali aja suatu saat nanti jadi penari Bali. Hihihihihihi....ngomong aja fals koq mau jadi penari Bali ?Lho.... emang ada hubungannya...?
Dilantai II aku tidak menemukan suamiku. Naiklah aku ke lantai III. Hasilnya sama persis. Nihil. Oh ya sebelum aku naik naik ke puncak Gunung itu sebenarnya aku mau telp suamiku ( suamiku HP nya 3G jadi bisa dipakai di Jepang ). Tepat disamping pintu keluar toko tsb ada telp umum. Setelah aku dekati ternyata untuk domestic. Wassalam deh.

Aku terus naik. Setiap lantai aku kelilingi sambil mataku jelalatan. Kalau boleh jujur mataku capek banget. Hasilnya tetep nihil. Suamiku tidak aku temukan. Pelan pelang aku mulai turun. Aku tidak panik sih, karena aku bisa telpon dia. Tapi tetep aja rasanya gimana githu ya....?
Dilantai III aku agak "mampir" sebentar liak liak cosmetics. Beberapa merk terkenal seperti Kanebo, Shiseido dan Kose mejeng disitu.
Aku sempet beli eyebrow pencil. Untuk kenang kenangan, hihihiihi....
Aku berani mampir ke tempat cosmetics karena aku punya pertimbangan suamiku pasti bakalan lama juga lihat lihat barang electronics. Aku sudah hapal kebiasaan suamiku.

Dari lantai III aku langsung turun ke lantai II dan lantai I. Aku lihat dari jauh suamiku berdiri didekat counter HP dengan wajah tegang. Aku lambai lambaikan tanganku dengan setengah berlari mendekati dia. Ya ampun....wajah suamiku kelihatan pucat. Rupanya dia cemas banget karena dia tidak menemukan aku. Dia gak marah sih....cuma kesel. Dia bilang kalau dia sudah menunggu aku di tempat semula dia meninggalkan aku ( wkt dia pamit beli kabel ) hampir 1 jam, tanpa berubah posisi. Apa iya ya...? Perasaan gak sebegitu lamanya deh. Weks...hiperbola.com juga suamiku.



Rupanya kami saling kejar kejaran eh salah ding maksudku kami saling cari carian. Tepatnya kami saling mencari. Aku mencari suamiku, suamiku mencari aku.
Kata suamiku dia panik banget, takut aku diculik. Diculik Yakuza 'kali ya..?
Yah inilah susahnya kalau tidak ada HP. Karena kebiasaan kami berdua, dimanapun kami berada kalau misalnya kami pergi shopping atau apalah, kami sering mencar/berpisah. Suamiku cari keperluan dia sendiri, apalagi kalau bukan software and hardware...?. Begitupun aku. Aku cari keperluanku sendiri. Tapi hampir setiap 30 menit kita saling telpon2an. Dan siapa yang selesai duluan bakal nyusul yang belum selesai. Atau kalau gak sebelum mencar kami bikin janji, misalnya nanti jam segini kita ketemu di cafe A atau B.

Nah ini kagak ada Hp. Gimana kami mau saling leleponan ? Jadi begotolah ceritanya....kami berpisah untuk sesaat.


Yebisu Garden Place, Imperial Palace, Akihabara


Hampir menjelang siang ketika kami keluar hotel. Hmmm...kemana ya hari ini ? Ke Yebisu Garden Place dulu ah yang deket. Baru nanti melebar, hiihihihi.
Kami berdua punya pendapat yang sama ttg Yebisu. Kami merasa seperti kami sedang berada di Melbourne atau Wellington. Ya karena bentuk bangunannnya, suasananya yang tidak hiruk pikuk serta cuacanya yang hampir mirip dengan kedua negara tsb. Kebetulan siang itu koq anginnya rada semribit kenceng.
Disana aku sempet mampir ke supermarketnya.


Puas jalan jalan di Yebisu Garden Place , kami melanjutkan langkah kami ke Imperial Palace yang terletak di Nijubashimae. Duh....aku jadi ngiri, kenapa ya di negaraku tercinta Indonesia tidak banyak taman taman ? Dimana disekeliling taman taman banyak terdapat bangku bangku panjang bertebaran untuk sekedar duduk duduk santai ?.
Begitu keluar dari stasiun Nijubashimae, sejauh mataku melotot banyak terdapat taman taman dengan bangku bangku panjangnya. Duh....indah banget deh. Bersih, rapih dan indah.

Di Imperial Palace pengunjung tidak bisa masuk ke dalamnya. Pengunjung hanya bisa melihat Nibubashi Bridge. Well, better than nothing.....
Setelah puas jepret sana jepret sini kami berdua meninggalkan Imperial Palace untuk pergi ke Akihabara. Sayang banget waktu di Imperial Palace hasil jepretannya kurang oke , karena saat menantang matahari. Diputar puter tetep aja hasilnya begono.
Ini ada beberapa hasil jepretan kami, diantaranya taman dengan bangku panjang bertebaran.