Tuesday, November 28, 2006

Holland







Di Holland aku jalan2 ke Amsterdam, Delft, Rotterdam, Volendam dll. Sebagian aku lupa namanya deh....:-). Tapi dari semua tempat di Holland, yang paling berkesan adalah Amsterdam. Kenapa hayooo......?. Ada ceritanya dong. Suatu hari aku diajak jalan2 oleh mbak Lia dan mami ke Amsterdam. Bertiga kami naik kereta ke Amsterdam. Setelah puas muter sana muter sini, mbak Lia mengajak aku ke sex museum. Namanya sex museum isinya ya begitu itulah, hehehehehe....

Pasti penasaran ingin tahu kan isinya ? Isinya ya ada gambar2 orang sedang " exercise", ada .... ada.... ada....hihihihihihi.
Cerita ttg sex museum ditutup ya...?. Mumpung sudah di Amsterdam, mbak Lia mengajak aku jalan2 ke red light district. Nah ini dia yang membuat aku terkesan. Red light district ini areanya luas banget lho. Ada yang lokasinya didepan kanal juga. Tadinya aku gak ngeh.....apa sih yang dilihat ? Ternyata setelah kami menyusuri lorong2 kecil, maka.....terhamparlah pemandangan yang sangat menakjubkan. Di sepanjang lorong berderet pintu2 kamar yang dihuni oleh para wanita2 yang siap memberi service bagi siapa saja yang membutuhkan pelayanan mereka. Sekilas aku lihat didalam kamar yang berukuran kecil itu terdapat tempat tidur ukuran kecil dan bathtub.
Oh ya aku hampir lupa.....diatas pintu kamar itu terdapat lampu neon yang berwarna merah lho. Nah.....ini aku agak lupa codenya. Kalau didalam ada tamu, codenya lampu menyala merah atau codenya lampu mati ya.....? Aku lali nih, nanti kapan2 aku tanya ke akang atau mbak Lia deh.

Wah...wah...aku sempet shock juga melihatnya. Pertama aku tidak pernah membayangkan kalau tempatnya seperti itu. Kedua, kebanyakan yang hilir mudik dan lalu lalang adalah kaum Adam yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Jujur aku ngeri dan takut juga, begitu juga dengan mbak Lia. Hati bukan deg2an lagi tapi gedumbrangan. Namanya juga lorong atau gang senggol mana ada yang lebar sih ?. Pokoknya hatiku gedumbrangan banget deh. Mana tempatnya gak terang2 banget, remang2 gitu. Disisi lain aku harus pegang erat2 tasku, takut dicopet, hihihihi. Disisi lain mataku juga pingin melihat kekamar kamat tsb.
Gimana gak pingin melihat coba.....?. Tingkah laku para wanita yang sedang menunggu tamu itu beraneka ragam, ada yang sedang bermake up, ada yang sedang melakukan transaksi, ada yang hanya duduk didalam kamar dengan pose yang aduhai. Ukuran badan mereka pun beraneka ragam, dari yang XS sampai yang XXXL juga ada. Lengkap banget deh pokoknya. Tinggal pilih...mana suka...suka mana.

Soal pakaian yang mereka kenakan jangan ditanya deh. Dari yang minim, super minim sampai yang hampir telenji ( baca: telanjang ) pun ada.
Live shownya pun ada. Tapi aku gak mau melihatnya. Sebenarnya ada sih rasa ingin melihat, tapi berbagai rasa berkecamuk dihatiku. Ada rasa takut, rasa malu dan rasa gak tega. Lah masa gituan koq dilihat ya...?
Melihat aku yang seperti orang bingung, mbak Lia sempet bertanya : " Trie, mau lihat live show ?". Secepatnya aku jawab :"Nggak mbak....aku takut !".
Yang lucu lagi mami, kata mami :" Ayo mbak Trie kalau mau lihat, jangan takut kan ada mami!"
Hahahahaha.....mami...mami...rasa takutku kali ini lain mi...bukan takut yang biasa. Walaupun misalnya saat itu aku bersama suamiku pun aku pasti tidak akan mau melihatnya. Takuuuuutttt.....
Jangan berharap aku akan majang photo2 yang di red light ya....? Kagak bakalan ada, karena aku memang tidak mengambilnya koq. Seingatku mbak Lia bilang bahwa tidak boleh berjeprat jepret ria di red light district itu.
Cerita ttg red lightnya udahan dulu.
Di Volendam aku menyempatkan diri untuk photo dengan traditional costume.
Ini hanya sebagian kecil dari photo2 selama aku di Neterlands.




No comments: