Friday, November 10, 2006

Mudik Lebaran


Mudik...mudik...mudik lebaran adalah WAJIB hukumnya bagi aku. Dibelahan bumi manapun aku berada, kalau tidak ada aral melintang dan diizinkan oleh Allah swt aku mewajibkan diriku untuk mudik. Jarak bukan kendala atau halangan bagiku. Seperti waktu aku tinggal di New Zealand tepatnya Wellington, perjalanan yang memakan waktu sekitar hampir 15 jam ( termasuk transit di Christchurch dan Singapore )aku jabanin demi mudik. Dengan semangat 45 aku kibarkan bendera MUDIK.
Walaupun aku sering bahkan teramat sering malah pulang ke Jakarta,kalau dihitung dalam setahun bisa 6 sampai dengan 8 kali, tapi mudik lebaran sensasinya lain. Bahkan beda banget.
Aku selalu menantikan moment mudik. Sejuta rasa jadi satu dan sulit untuk dijabarkan. Ada bahagia, sedih, haru, tangis dll tumpek blek.

Seperti lebaran tahun 2006 ini, kami berdua memutuskan untuk lebaran di Semarang, tepatnya Ungaran. Kenapa kami memilih Semarang ? Karena disitulah tempat kakakku tercinta yaitu mbak Is dan keluarganya bermukim. Kebetulan momentnya sangat tepat, dibulan Ramadahan tgl 8 Oktober 2006 mbak Is melahirkan putra ketiganya yang Insya Allah akan diberi anma ATHA ADYATMA PASHA, dengan panggilan kesayangan PASHA. Sampai hari ini nama tsb belum dipakai karena belum ada acara selapanan. Insya Allah acara selapanan dan pemberian nama akan diadakan hari Sabtu tgl 11 November 2006.
Jadi untuk sementara waktu kami memanggil si baby dengan panggilan DEDEK.
Nah, berhubungan dengan mudik tadi, kami berdua memutuskan dengan bulat dan sikap teguh bahwa lebaran tahun 2006 harus di Semarang. Pertimbangannya sekalian nengokkin si DEDEK itu.
Jadi sambil menyelam minum teh botol ( teh botol is my fav drink ) eh air maksudku, ya udah akhirnya terjadilah kami mudik lebaran ke Semarang.


Dari Singapore kami naik SILKAIR direct to Solo. Mas Anto ( suaminya mbak Is ) dan mbak Enny menjemput kami disana. Keponakan2ku Danis dan Fariz tidak ikut menjemput karena kami akan mampir2 dulu untuk bersilaturahmi ke bude2 di Boyolali sebelum kami pulang ke Semarang. Kebetulan aku masih punya 2 orang bude dari pihak ibu.

Mulailah perjalananku dimulai. Oh ya di Adi Sumarmo airport aku harus ngantri di imigrasi sampai 45 menitan lho. Aku masih beruntung, suamiku malah lebih dari 1 jam hanya untuk ngurus visa on arrival. Suamiku lebih apes lagi, udah ngantri lebih dari 1 jam e...e...e...malah harus ngelurain duwit. Hihihihihihi...ya iya lah...suamiku harus ngeluarin duwit kan harus bayar visa. Mana tempat ngantrinya gak ada AC nya, wah...pokokke panas...nas...nas..sumuk tenan. Rambut langsung lepek, keringat deras mengalir membasahi keningku ( wuih...kayak potongan puisi ya..? ), baju langsung basah. Untung seribu untung aku pakai baju tangan pendek. Tadinya aku mau pakai baju tangan panjang e...e...e...koq ndilalah gak jadi lho.


Oh ya...aku lupa cerita, suitcase yang dari Jepang gak aku bongkar2 lagi langsung aku bawa mudik. Jadi baju2 yang aku bawa ke Jepang ya sami mawon dengan baju2 yang aku bawa ke Semarang. Cuma kali ini suitcase nya beranak banyak, apalagi kalau bukan oleh2 untuk sanak saudara ? Bayangin aja 27 orang coy ! Ya maklum banyak saudara sih. Lagi lagi kami diuntungkan karena suamiku member PPS. Untuk member PPS increased check-in baggage allowance. Member PPS dan family members yang travelling bersama sama dalam flight yang sama bisa menikmati 100% increased check-in baggage allowence pada saat travelling di Singapore Airlines dan SilkAir. Untuk Virgin Airlines dan Star Alliance airlines, kami bisa mendapat tambahan extra 20 KG atau 1 pc extra baggage. Dengan PPS card suamiku "gembolan" kami yang saat itu totalnya 68 KG tidak ada masalah.
Singkat cerita mudik lebaran tahun ini sangat berkesan dan menyenangkan. Semuanya kumpul di Semarang kecuali mas Yoyok. Dia malas nyetir dari Jkt ke Semarang dalam arus mudik. Dia males macetnya. Ya emang begitu sih setiap tahunnya, macet dan macet. Tapi itulah seninya mudik.
Mbak Enny yang di Bandung sudah datang duluan ke Semarang, disusul aku dan yang terakhir dik Aries dari Jakarta. Hihihihi...mentang2 bontot datangnya belakangan yeee...?
Acara lebaran tahun 2006 aku isi dengan silaturahmi ke rumah bude2 plus sepupu2ku di Boyolali, terus ke Museum Kereta Api Ambarawa, candi Borobudur, Gedong Batu ( Sam Poo Kong ), gereja Blenduk, airport Ahmad Yani ( jemput dan nganter dik Aries ), Surabaya, Porong Sidoarjo, Solo, Kraton Kasunanan, Pasar Klewer, kraton Mangkunegaran, pasar antik Tri Windu, nonton wayang orang di Sriwedari, candi Sukuh dan candi Cetho di kaki gunug Lawu. Wah...pokoknya pepek prenek padet deh.
Capek....? Sudah tentu lah tapi tidak kami rasakan. Wong sudah diniatin jalan2 koq. Oleh olehnya jalan2 ya capek. Pulang ke Singapore gembolannya tidak seheboh waktu mudik. Tapi bandeng presto " JUWANA", gethuk goreng Sukaraja, gethuk Trio, lanting dan makanan tradisional lainnya tidak ketinggalan aku bawa. Mertuanya mbak Is ikut menambah gembolanku dengan tumpi ( rempeyek kacang ijo ) dan unthuk cacing. Matur nuwun bu.....! Dados damel mawon bu, damel seneng :)
Photo2nya menyusul ya...? Jangan khawatir ada koq. Dari si DEDEK bayi yang montok pipinya sampai lumpur Lapindo ada semua.... Sabar...sabar ya...? Sekarang aku mau cabut dulu.

No comments: