Built in the 15th century before Islam came to Java, this unique temple, similar in style to Mayan temples, is a spiritual monument with exotic reliefs. The temple is unlike other temple in central Java.
Wah.....aku dan suamiku penasaran banget setelah kami tahu kalau candi Sukuh tidak sama dengan candi2 di Jawa Tengah.
Mumpung kami sedang di Solo, ya udah kami bulatkan tekad kami untuk pergi kesana. Untuk pergi kesana kami menyewa mobil dengan harga sewa Rp 350.0000 untuk jangka waktu 5 jam.
Kami menyewa mobil mulai jam 08:00 s/d jam 13:00, karena sorenya kami harus pulang ke Singapore dengan pesawat SilkAir jam 16:05. Rencananya setelah dari candi Sukuh, kami akan sekalian pergi ke candi Cetho. Candi Cetho letaknya diatas candi Sukuh, jadi kami harus memanjat lagi.
Candi Sukuh berada sekitar 34 KM sebelah timur kota Solo. Dalam perjalanan ke candi Sukuh kami melewati sungai Bengawan Solo. Suamiku berhenti sebentar sekedar mengambil photo.
Cuaca hari itu cukup bagus, walau agak panas sedikit. Candi Sukuh terletak di lereng gunung Lawu. Perjalanan ke candi Sukuh mengingatkan kami akan Puncak, karena dikiri kanan jalan terbentang kebun teh. Mobil yang kami naiki perlahan lahan terus menanjak. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam maka sampailah kami pada candi Sukuh.
Tiket tanda masuk untuk suamiku yang orang asing Rp 10.000 dan untuk aku yang WNI Rp 2500.
Kesan pertamaku saat melihat candi Sukuh sih biasa saja. Dibanding candi Borobudur dan candi Prambanan, candi Sukuh terkesan sederhana
Candinya tidak terlalu besar. Disana sini banyak aku jumpai lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas.
Biar gak penasaran ini photo2nya.
No comments:
Post a Comment