Sunday, October 15, 2006

Aku dan suamiku berpisah



Aku berpisah dengan suamiku. Jangan ditanya bagaimana perasaanku. Sebenarnya tak satupun dari kami berdua yang menghendaki perpisahan itu. Tapi kenyataannya kami harus berpisah. Tak ada pertengkaran diantara kami berdua. Semuanya baik baik saja. Tak ada juga pihak ketiga, keempat, kelima atau kesepuluh. Itu semua tidak ada.
Ini semua dikarenakan.....dikarenakan.....Aaah...apakah aku harus menceritakannya ?
Baiklah....aku akan menceritakannya. Semua itu dikarenakan....oleh tidak adanya HP ( selama di Jepang aku tdk pakai HP ). Cuma gara gara HP aja berpisah...? Gak salah tuh..? Emang gak ada alasan lain yang lebih mendasar untuk berpisah ? Masa cuma gara2 HP aja koq berpisah?

Iya memang itu alasannya ! Ssstttt....sabar saudara saudara....! Duh...duh...jangan serius gitu atuh....tarik nafas dulu....goyang kanan goyang kiri dulu.
Ceritanya begini, seperti yang sudah aku tulis kemarin itu setelah dari Imperial Palace, kami berdua pergi ke Akihabara. Sebenernya niat hati kami berdua sih ke Electric Town. Tapi sebelum sampai ke tempat tujuan, seperti biasa mata kami tuh suka nyantol dan bahkan menclok ke tempat lain. Kali ini mata kami eh salah ding lebih tepatnya mata suamiku nyantol ke sebuah toko electronic yang besarnya besar banget deh sampai 8 lantai kalau gak salah ( lt 8 nya untuk gourmet court ding ) yang namanya YADOBASHI-AKIBA.
Ehem...ehem....aku lihat wajah suamiku terang benderang bagaikan lampu petromak. Memasuki toko tsb aku perhatikan suamiku tampak bahagia banget. Maklum hobby nya bakal tersalurkan sih.

Suamiku menclok ke tempat laptop laptop yang sedang duduk manis dengan posisi menantang. Aku...? Aku kemana yak..? Nah lho bingung kan ? Secara aku memang gak hobby ke tempat tempat beginian sih, kata almarhumah ibuku pamali. Iseng2 aku ke tempat HP, pegang sana pegang sini, buka sana buka sini sambil mbatin dalam hati, iiih...aku sebel sama kamu ( HP ), kamu tidak bisa aku ajak sms an ke luar negara Jepang.


Suamiku dimana ? Ada koq, dia ada kira kira 5 meter dibelakangku. Gak lama suamiku menghampiri aku dan bilang kalau dia pingin beli kabel. Gak jelas kabel apa. Aku iya iya aja. 5 menit kemudian aku sudah bosan " main" dengan HP2 tsb. Aku cari suamiku. Lho...lho...koq gak kelihatan jempolnya ? Ilang ? Apa digondol tikus ?
Dengan penuh semangat aku keliling mencari suamiku. Tapi tetep aja aku gak nemuin dia. Padahal mataku sudah aku pelototin. Aku agak lieur. Sejauh mataku melotot yang ada tumpukan orang2. Mana ramainya melebihi pasar Tanah Abang. Dalam artian berisiknya. Iiiih...pusing aku.....mana musik didalam toko tsb digeber keras2 eh masih ditambah para salesman dan saleswati bercuap cuap lewat pengeras suara. Aduuuuh...mak...pusiang aku !



Setelah dilantai I aku tidak menemukan suamiku, aku putuskan untuk naik ke lantai II. Disini suasananya sami mawon seperti di lantai I. Ramai and berisik. Kembali aku ajak mataku untuk berolah raga melotot. Latihan melotot ' kali kali aja suatu saat nanti jadi penari Bali. Hihihihihihi....ngomong aja fals koq mau jadi penari Bali ?Lho.... emang ada hubungannya...?
Dilantai II aku tidak menemukan suamiku. Naiklah aku ke lantai III. Hasilnya sama persis. Nihil. Oh ya sebelum aku naik naik ke puncak Gunung itu sebenarnya aku mau telp suamiku ( suamiku HP nya 3G jadi bisa dipakai di Jepang ). Tepat disamping pintu keluar toko tsb ada telp umum. Setelah aku dekati ternyata untuk domestic. Wassalam deh.

Aku terus naik. Setiap lantai aku kelilingi sambil mataku jelalatan. Kalau boleh jujur mataku capek banget. Hasilnya tetep nihil. Suamiku tidak aku temukan. Pelan pelang aku mulai turun. Aku tidak panik sih, karena aku bisa telpon dia. Tapi tetep aja rasanya gimana githu ya....?
Dilantai III aku agak "mampir" sebentar liak liak cosmetics. Beberapa merk terkenal seperti Kanebo, Shiseido dan Kose mejeng disitu.
Aku sempet beli eyebrow pencil. Untuk kenang kenangan, hihihiihi....
Aku berani mampir ke tempat cosmetics karena aku punya pertimbangan suamiku pasti bakalan lama juga lihat lihat barang electronics. Aku sudah hapal kebiasaan suamiku.

Dari lantai III aku langsung turun ke lantai II dan lantai I. Aku lihat dari jauh suamiku berdiri didekat counter HP dengan wajah tegang. Aku lambai lambaikan tanganku dengan setengah berlari mendekati dia. Ya ampun....wajah suamiku kelihatan pucat. Rupanya dia cemas banget karena dia tidak menemukan aku. Dia gak marah sih....cuma kesel. Dia bilang kalau dia sudah menunggu aku di tempat semula dia meninggalkan aku ( wkt dia pamit beli kabel ) hampir 1 jam, tanpa berubah posisi. Apa iya ya...? Perasaan gak sebegitu lamanya deh. Weks...hiperbola.com juga suamiku.



Rupanya kami saling kejar kejaran eh salah ding maksudku kami saling cari carian. Tepatnya kami saling mencari. Aku mencari suamiku, suamiku mencari aku.
Kata suamiku dia panik banget, takut aku diculik. Diculik Yakuza 'kali ya..?
Yah inilah susahnya kalau tidak ada HP. Karena kebiasaan kami berdua, dimanapun kami berada kalau misalnya kami pergi shopping atau apalah, kami sering mencar/berpisah. Suamiku cari keperluan dia sendiri, apalagi kalau bukan software and hardware...?. Begitupun aku. Aku cari keperluanku sendiri. Tapi hampir setiap 30 menit kita saling telpon2an. Dan siapa yang selesai duluan bakal nyusul yang belum selesai. Atau kalau gak sebelum mencar kami bikin janji, misalnya nanti jam segini kita ketemu di cafe A atau B.

Nah ini kagak ada Hp. Gimana kami mau saling leleponan ? Jadi begotolah ceritanya....kami berpisah untuk sesaat.


No comments: